LILY KENAK ENTOT DARI BELAKANG



Lily ialah salah seorang manager pada unsur Treasury di suatu bank asing. Lily berumur 28 tahun, dia ialah seorang perempuan Sunda yang berasal dari wilayah Bogor. Lily sudah bersuami dan memiliki seorang anak yang baru berumur 7 tahun. Tubuh Lily dapat disebutkan kurus dengan tinggi badan tidak cukup lebih 163 cm, dengan berat badannya tidak cukup lebih 49 kg. Toketnya sedang namun kenyal, pinggangnya sangat seksi. Kulitnya kuning langsat dengan raut muka yang manis.

Setibanya di Semarang, sesudah check in di hotel mereka langsung mengadakan trafik pada sejumlah nasabah, yang dilaksanakan sampai dengan setelah santap malam. Setelah kerjaan yang berhubungan nasabah akhirnya mereka ke hotel. Dimana Indra dan Susan melanjutkan acara mereka dengan duduk-duduk di bar hotel sambil membual dan minum-minum. Lily pada tadinya diajak juga, tapi sebab merasa paling lelah, dan di samping itu ia pun merasa tidak enak mengganggu mereka, maka ia lebih dulu pulang ke kamar hotel guna tidur.



Menjelang tengah malam, Lily tiba-tiba terbangun dari tidurnya, urusan ini diakibatkan karena ia merasa lokasi tidurnya bergerak-gerak dan tersiar suara-suara aneh. Dengan perlahan-lahan Lily membuka matanya guna mengintip apa yang terjadi. Hatinya terkesiap Nadiahat Indra dan Susan sedang bergumul. Keduanya berada dalam suasana polos sama sekali. Susan yang bertubuh kecil itu, sedang sedang di atas Indra laksana layaknya seseorang yang sedang menunggang kuda, dengan pantatnya yang naik turun dengan cepat. Dari mulutnya tersiar suara mendesis yang tertahan,

“Ssshhh…, sshhh…”, sebab mungkin fobia membangunkan Lily .

Kedua tangan Indra sedang meremas-remas kedua buah dada Susan yang kecil namun padat mengandung itu. Lily paling panik dan berada dalam posisi yang serba salah. Jadi dia hanya dapat terus berlagak laksana sedang tidur. Lily menginginkan mereka cepat berlalu dan Indra segera pulang ke kamarnya. Besok dia bakal menegur Susan supaya tidak mengerjakan hal seperti tersebut lagi di kamar mereka. Seharusnya mereka bisa melakukan urusan tersebut di kamar Indra sehingga mereka bisa melakukannya dengan bebas tanpa terganggu oleh siapa pun. Dari bau whisky yang tercium, rupanya dua-duanya masih berada dalam suasana mabuk. Lily berjuang keras guna dapat istirahat kembali, walaupun sebetulnya ia merasa paling terganggu dengan gerakan dan suara-suara yang dimunculkan oleh mereka.

Pada ketika Lily mulai terlelap, tiba-tiba ia menikmati sesuatu sedang merayap pada unsur pahanya. Lily  sangat terkejut ketika ternyata tangan kanan Indra sedang mengupayakan untuk mengusap-ngusap kedua pahanya yang masih tertutup selimut. Lily berpura-pura masih terlelap dan mengupayakan mengintip apa yang sebetulnya sedang terjadi. Rupanya permainan Indra dan Susan sudah berlalu dan Susan dalam suasana kelelahan serta merasakan kepuasan yang baru dinikmatinya, telah tergolek tidur.

Indra dalam posisi bugil tidur di samping Lily seraya bertumpu pada siku-siku tangan kiri. Tangan kanannya sedang berjuang menyingkap selimut yang digunakan Lily . Lily menjadi paling panik, pada tadinya dia bakal bangun dan menegur Indra guna menghentikan perbuatannya, akan namun di pihak beda dia merasa tidak enak sebab pasti akan menciptakan Indra malu, sebab dipikirnya Indra melakukan urusan tersebut lebih diakibatkan karena Indra masih berada dalam suasana mabuk. Akhirnya Lily menyimpulkan untuk tetap berpura-pura istirahat dengan asa Indra bakal menghentikan kegiatannya itu.

Akan namun harapannya tersebut ternyata percuma belaka, bahkan secara perlahan-lahan Indra bangkit dan duduk di samping Lily . Tangannya menyingkap selimut yang menutupi tubuh Lily dengan perlahan-lahan dan dari mulutnya menggumam perlahan,

“sssttt sayang, ayo kubantu merasakan sesuatu yang baru…, nih.., kubantu mencungkil celana dalammu…, nggak baik bila tidur gunakan celana dalam”, seraya tangannya yang awalnya mengelus-elus unsur atas paha Lily bergerak naik dan memegang tepi celana dalam Lily , lantas menariknya dengan perlahan-lahan ke bawah meluncur salah satu kedua kaki Lily .

Badan Lily menjadi kaku dan dia tidak tahu mesti melakukan bagaimana. Lily seakan-akan pulang menjadi patung, pikirannya menjadi gelap dan matanya dirasakannya berkunang-kunang. Indra Nadiahat kedua gundukan bukit kecil dengan belahan sempit di tengahnya, yang ditutupi oleh rambut hitam kecoklatan halus yang tidak terlampau lebat salah satu paha atas Lily . Hingga akhirnya Indra berhasil membuat Lily Bugil seutuhnya dengan Toket yang kenyal dan puting yang imut.

Serta buah dada yang kecil padat dan belahan salah satu paha atas yang membukit kecil, benar-benar sangat memicu nafsu birahi Indra. Indra telah tidak sanggup menyangga nafsunya, penisnya yang baru saja terpuaskan oleh Susan, kini bangkit lagi, tegang dan siap tempur.

Sejak saat tersebut Indra bertekad guna tidak akan melepaskan Lily . Ia terlampau berharga guna di biarkan, Indra akan merasakan tubuh Lily berulang-ulang pada malam ini. Kemolekan tubuh Lily terlampau sayang untuk ditabung oleh Lily sendiri pikir Indra. Indra mendorong tubuh Lily dan mulai meremas-remas payudara Lily yang sudah terbuka itu,

“Dengerin sayang, you bakal saya ajarin merasakan sesuatu yang nikmat, asal you baik-baik nurutin apa yang bakal saya tunjukkan”.

Lily sedikit demi sedikit mulai sadar dan mulai menegur Indra.

“Indra, apa yang sedang kau kerjakan ini?”, Sadarlah Indra, aku sudah bersuami hentikan sekarang. Karena memandang Indra berada dalam suasana mabuk, Lily mencoba merayu dan menggugah kesadaran Indra.

Akan namun Indra yang telah paling terangsang Nadiahat tubuh Lily yang molek halus mulus dan bugil di depan matanya mana inginkan mengerti, lagipula penisnya sudah dalam suasana sangat tegang.

“Gila! Cakep banget! Lihat buah dadamu, padat banget. Cocok sama seleraku! You emang pinter mengawal tubuhmu, sayang!”, kata Indra sambil mengurangi tubuhnya ke tubuh Lily .

Lily berjuang bangun berdiri, akan namun tidak dapat dan dia tidak berani terlalu beraksi kasar, sebab takut Indra akan menjawab berlaku kasar padanya.

Sedangkan dalam posisinya tersebut saja ia telah tidak terdapat lagi bisa jadi untuk lari.

Sambil menjilat bibirnya Indra berbaring di sisi Lily .



“Lin, lebih baik you mengekor kemauanku dengan manis, bila tidak saya bakal maksa you dan saya perkosa you habis-habisan. Kalau you nurutin, you bakal merasakan kesenangan dan tidak bakal sakit”. Lalu tangannya ditangkupkan di buah dada Lily , seraya meremas-remasnya dengan paling bernafsu, sambil menikmati kehalusan dan kepadatan buah dada Lily . “Bodi you oke banget!”, kata Indra. “Coba you berputar Lily !”. Perlahan-lahan dengan perasaan yang putus harapan Lily berputar membelakangi Indra. Dan dirasakanya tangan Indra kini ada di pantatnya meremas dan meraba-raba.

Kemudian Indra menyibakkan rambut Lily , dan dihirupnya leher Lily dengan hidungnya sedangkan lidahnya mencari leher Lily . Sambil melakukan urusan tersebut tangan Indra beralih menuju kemaluan Lily . Pada unsur yang membukit itu, tangannya bermain-main, mengelus-elus dan menekan-nekan, seraya berkata,

“Kasihan you, Lily , tentu suami you tidak tahu teknik membahagiakan you?”,

“Tapi tenang aja sayang, dengan saya, you nggak bakalan dapat lupa seumur hidup, you bakalan menikmati bagaimana menjadi perempuan sejati!”. Sambil memutar pulang tubuh Lily .

Setelah tersebut Indra memungut tangan Lily dan meletakkannya di kemaluannya yang telah paling tegang itu.

Belum sempat Lily dapat beranggapan dengan jelas, terasa badannya sudah ditelentangkan oleh Indra dan dengan cepat Indra sudah berjongkok salah satu kedua kakinya yang dengan paksa terkangkang dampak tekanan lutut Indra. Dengan sebelah tangannya membimbing penisnya yang besar, Indra kemudian menempelkan ujung penisnya ke bibir vagina Lily ,

“Apa you inginkan saya masukin itu?”,

“Aaahhh…, jangaaann…, jaaangaaann…, Rom…”, Lily dengan suara mengiba-iba masih berjuang mencoba merintangi niat Indra.

Lily mengupayakan mengeser pinggulnya ke samping, berjuang menghindari penis Indra supaya tidak bisa menerobos masuk ke dalam liang kewSusanannya.

Sambil tersenyum Indra berbicara lagi,

“You tidak bisa kemana-mana lagi, lebih baik you diam-diam saja dan merasakan permainan saya ini..!”. Indra kemudian mengarahkan penis besarnya yang sudah menempel pada bibir kemaluan Lily dengan cepat menerobos masuk ke dalam liang vagina Lily dengan tanpa dapat dirintangi lagi.

Testis Indra mengayun-ayun menampar unsur bawah vagina Lily , sedangkan Lily terengah-engah karena desakan keras Indra.

Lily belum pernah menikmati saat laksana ini, masing-masing bagian tubuhnya serasa paling sensitif terhadap rangsangan. Buah dadanya terangsang ketika ditindih oleh dada Indra. Dirinya telah lupa bila sedang diperkosa, ia tidak peduli pada tubuh besar Indra yang sedang bergerak naik turun menindih tubuhnya yang langsing. Nadi mulai merasakan vaginanya yang sudah terisi oleh penis besar dan panjang kepunyaan Indra. Terasa menggelitik dan menyebar ke semua tubuhnya, sampai-sampai Lily hanya dapat menggeliat-geliat dan mendesis serupa orang kepedasan.

Lily hanya berjuang menikmati semua rasa nikmat yang dialami tubuhnya. Sekarang Lily mengupayakan untuk berjuang aktif dengan ikut menggerakkan pinggulnya mengekor irama gerakan Indra di atasnya. Indra Nadiahat Lily mengerang, mengerang dan mengejang masing-masing kali ia bergerak. Dan Lily telah mulai terbiasa mengekor gerakannya. Indra menikmati tangan Lily merangkul erat pada punggung bawahnya mengelus-elus ke bawah dan meremas-remas pantatnya serta menariknya ke depan supaya semakin merapat pada tubuh Lily . Indra terus menggosok-gosokkan penisnya pada klitoris Lily .

Indra sekarang hendak membuat Lily orgasme terlebih dahulu. Lily semakin terangsang dan tak terkendali lagi masing-masing kali unsur tubuhnya bergerak mengekor tekanan dan sodokan Indra, kini wajahnya tenggelam di dada bidang Indra, mulutnya terengah-engah seperti ikan kandas di pasir, dengan perlahan-lahan mulutnya bergeser pada dada Bossnya dan seraya terus menjilat kesudahannya tiba pada puting susu Indra. Sekarang Lily secara refleks mulai menyedot dan menghisap puting susu Indra, sampai-sampai badan Indra mulai bergetar pun saking merasa nikmatnya. Penis Indra terasa semakin keras, sampai-sampai Indra semakin buas saja menggerakkan pantatnya mengurangi pinggul Lily dalam-dalam. Lily menikmati memeknya berkontraksi, sambil berjuang menahan rasa nikmat di seluruh bagian liang kemaluannya dan menjalar ke semua tubuhnya.

Perasaan tersebut makin lama kian kuat menguasainya sehingga seolah-olah menutupi kesadarannya dan membawanya melayang-layang dalam kesenangan yang tidak pernah dialaminya sekitar ini dan tidak bisa dilukiskan ataupun diuraikan dengan kata-kata. Kenikmatan yang dirasakan Lily terlukis pada gerakan tubuhnya yang meronta-ronta binal tanpa terkendali laksana ikan yang menggelepar-gelepar kandas di pasir. Desahan panjang sarat kenikmatan terbit dari mulutnya yang mungil,

“Ooohhhh…., aagghh…, adduhhh..!”.

Kedua paha Lily menjepit kuat pinggul Indar disertai tubuhnya yang mengejang dan kedua tangannya memegang erat alas lokasi tidur dengan kuat. Benar-benar sebuah orgasme yang dahsyat sudah melanda Lily . Indra menikmati penisnya terjepit dengan powerful oleh dinding kemaluan Lily yang berdenyut-denyut disertai isapan powerful seakan-akan berkeinginan menelan batang penisnya. Terasa benar jepitan dinding vagina Lily dan di ujung sana terasa terdapat “tembok” yang membelai kepala penisnya.

Setelah beristirahat sejenak dan Nadiahat Lily telah agak tenang, Indra mulai memompa lagi. Pompaan Indra kali ini segera dijawab oleh Lily , pinggulnya bergerak-gerak “aneh” namun efeknya luar biasa. Penis Indra serasa dilumat dari pangkal hingga kepalanya. Tiba-tiba Indra menikmati penisnya terjepit dengan powerful dan dinding-dinding kemaluan Lily berdenyut-denyut secara teratur, selama 4-5 kali denyut menjepit, baru lantas bergoyang mengherankan lagi.

Wah, sebuah sensasi melanda perasaan Indra, sebuah hubungan kelamin yang belum pernah dinikmatinya dengan perempuan manapun pun selama ini. Menyesal Indra sebab tidak dari dulu-dulu menikmatinya. Gerakan mengherankan di dalam liang kemaluan Nadia kian bervariasi. Terkadang Indra justeru meminta Nadia berhenti bergoyang guna sekedar unik nafas panjang. Lumatan dinding kemaluan Nadia pada penis Indra membuatnya geli-geli dan serasa bakal ‘meledak’.Lily Indra tidak hendak cepat-cepat sampai, sebab masih hendak menikmati

“elusan” vagina Lily . Tetapi gerakan-gerakan di dalam liang kewSusanan Lily semakin menggila dan semakin liar.

Semakin cepat sodokan Indra ke lubang memek Lily dan semakin terasa pula rangsangan yang bakal meletupkan lahar panas yang sedang mengarah ke klimaks. Memanjat puncak, saat-saat yang sangat nikmat. Dan akhirnya, pada tusukan yang terdalam. Indra menyemprotkan maninya kuat-kuat di dalam liang kewSusanan Lily , seraya mengejang, melayang, bergetar. Pada detik-detik ketika Indra melayang tadi, tiba-tiba kaki Lily yang pada tadinya mengangkang, diangkatnya dan mengapit pinggul Indra kuat-kuat. Amat paling kuat.

Lily juga sudah tidak mampu menahan orgasme yang akan keluar dari memeknya. Hingga akhirnya punggungnya melengkung akibat rasa nikmat yang di rasakan Lily di memeknya. Seiring dengan meledaknya kesenangan orgasme di vaginanya. Orgasme kedua dari Lily .

“Romm, aduuuh, Rom, aahhhhh…, aaduuhh…, nikmaaatt.., Rom….!”.

Indra tersenyum puas Nadiahat tubuh Lily terguncang-guncang sebab orgasme sekitar 15 detik tanpa henti-hentinya. Kemudian tangan Lily dengan eratnya mengurangi pantat Indra ke arah selangkangannya seraya kakinya menggelepar-gelepar ke kiri kanan. Indra juga terus menggerakkan penisnya guna menggosok klitoris Lily . Lily merasa bagian-bagian tubuhnya seolah terlepas dan badannya tidak bisa digerakkan sama sekali.

Tanpa terasa air mata penyesalannya bergulir terbit dan Lily mulai menangis tersedu-sedu. Dengan tubuhnya yang masih menghimpit badan Lily , Indra mengupayakan membujuknya dengan menyerahkan berbagai dalil antara lain sebab ia terlalu tidak sedikit minum sampai-sampai tidak bisa mengontrol dirinya.

Sambil merayu dan mengelus-elus rambut Lily dengan perlahan-lahan penisnya mulai tegang lagi dan dengan halus penisnya yang memang sudah berada tepat di depan kemaluan Elis ditekan perlahan-lahan supaya masuk ke dalam kewSusanan Lily . Pada saat menikmati penis Indra mulai menerobos masuk ke dalam ke Susanannya, Lily bereaksi tidak banyak dengan mengupayakan memberontak lemah tapi kesudahannya diam pasrah dan tidak mempedulikan penis besar itu masuk sepenuhnya ke dalam liang kewSusanannya.

Dengan perlahan-lahan Indra menggerakkan badannya naik-turun, sampai-sampai lama-kelamaan tubuh Lily mulai terangsang pulang dan bereaksi, dan pergumulan kedua manusia tersebut semakin lama semakin seru memanjat puncak kepuasan dan kenikmatan, terlupa bakal segala penyesalan.

Pukul 10 pagi dua-duanya baru terbangun dan tampak Susan sudah berpakaian rapi, sedang merasakan sarapan paginya seraya mengerling ke arah mereka dengan senyum-senyum rahasia. Pada awalnya Lily merasa paling malu terhadap Susan, namun Nadiahat reaksi Susan yang laksana itu, seakan-akan menyuruh bersekutu, kesudahannya Lily menjadi terbiasa

Banner Iklan Onebet
Banner Iklan Onebet
Banner Iklan Onebet
Accept !
To Top