Namaku Helen . Usiaku sekitar 23 tahun. Aku sudah menikah dengan suamiku yang kini berusia sekitar 25 tahun, dan kini aku termasuk ibu yang masih muda, dikaruniai seorang anak yang baru berusia 6 bulan yang kami beri nama Michel. Mulai dari pacaran dan menikah sampai sekarang ini, suamiku sering pergi ke luar negeri untuk urusan pekerjaan. Aku sendiri adalah wanita yang mendapat karunia wajah yang cantik, itu menurut teman temanku. Aku memiliki rambut yang lurus dan panjang sampai sebahu. Tubuhku telah kembali ramping lagi dan indah seperti pujian suamiku, kendatipun aku baru melahirkan setengah tahun yang lalu.
Kelihatannya hal itu karena aku rajin mengikuti olahraga senam aerobik, dan memang aku mengontrol pola makan supaya badanku tak semakin melar, dan aku sedikit banyak bangga sekali karenanya. Aku sendiri tak bekerja diluar, dikarenakan suamiku memiliki nafkah yang lebih dari lumayan. Dan memang suamiku kepingin aku menjadi ibu rumah tangga yg baik saja, hanya tinggal di rumah buat rawat anak kami dg baik.
Suamiku memang lelaki perkasa diatas ranjang, dan aku sungguh menikmati sekali kehidupan sex dengan suamiku karena kontol gede suamiku. Kini kalau suamiku tak ada dirumah, aku hanya berdua sama anakku sendiri, juga pembantu kami yang kupanggil bi siti, satpam kami yang bernama Adrian, dan tukang kebun kami yang bernama pak marno, dan juga sopir kami yang bernama Key . Di usiaku yang sekarang ini, nafsu sex tentu sedang tinggi sekali. Ditinggal seorang suamiku bekerja seperti ini, kadang terlintas aku amat merindukan bermain cinta dengan nya. Demikian sekilas akan keadaanku serta keluargaku.
Pada Siang sabtu itu, aku menerima telepon dan aku terkejut dengan berita yang aneh sekali. Aku dapatkan hadiah suatu mobil lewat undian sebuah produk. Dan seingat aku, aku tak pernah mengikuti prosedur undian seperti demikian.
Dg santainya aku coba berkata, “Pak, terserah bapak mau bicara apa, namun saya tidak akan pernah mentransfer uang sepeserpun untuk pajak atau yang lain”.Dan orang itu berkata blablabla… panjang lebar, “Ibu Helen , kami maklumi jika ibu berhati hati, memang kami tidak memungut biaya sepeserpun, hal ini dikarenakan semua pajak hadiah di tanggung oleh pihak kami. Kami akan mengantarkan langsung hadiahnya kerumah ibu sekitar 1 jam lagi.
Gratis ibu, tak sepeserpun dipungut biaya apapun. Ibu bisa mencoba nya, bilamana ternyata mobil nya bermasalah kami segera akan mengganti dengan yang anyar langsung. Tapi hal tersebut tidak akan terjadi sama ibu, mengapa demikian di karenakan kami telah coba pemeriksaan terhadap mobil ini”.
Mendengar hal seperti demikian ini, aku hanya bisa mengangkat bahu terus berkata, “Ya. . . terserah bapaknya sajalah. Maaf, dg bapak siapa saya bicara ?”.Dan orang itu menjawab, “Dengan bapak johan, Ibu boleh langsung saja hubungi kantor dinomer kantor kami di ******. Aku mengiyakanya saja dan kemudian memutus pembicaraan tadi.
didalam hatiku merasa aneh jg, namun ya kalau gratis, ngk ada salahnya juga? Kulihat waktu ini adalah perkiraan jam 1 siang. Baru saja selesai makan siang aku menyusui dan menidurkan anakku, agar kelak nanti ketika aku pergi aku tidak lagi begitu kuatir. Dan memang selang waktu 1jam kemudian aku dengar bel yang berbunyi, lalu ketika aku keluar membuka pintu rumah, aku melihat suatu mobil Kijang Innova keluaran paling terbaru, dengan cat yang mulus serta kinclong. Dibelakangnya ada sebuah mobil Kijang. Mungkin untuk mereka yang antar mobilku ini pulang nantinya.
Aku amat sangat terkejut, berarti mungkin ini benar aku dapat hadiah mobil. Seseorang turun dari mobil pickupnya didepan rumah, sementara orang yg sudah berdiri didepan pintu rumah menyapa aku. “dengan Bu Helen ? Saya Key ”, kata orang yg bernama Key itu sambil mengulurkan tangan nya.
Aku menjabat tangan nya dengan sedikit perasaan ragu dan menjawab “Helen”.
Orang tersebut memang penampilannya rapi. akan tetapi wajahnya agak seram. Aku mencoba menghilangkan semua pikiran negatifku. Dan kemudian temannya yg tampangya cukup lumayan, yang juga berwajah biasa biasa, menjabat tangan aku.
“Ben”, katanya. Aku berjabat tangan dan menjawab, “Helen”.
Sehabis acara kenalan yang menurutku hanya formalitas kami saja, kami duduk diteras rumah, serta aku juga di sodori formulir yang aku baca dibagian awal dan penutupnya saja, untuk memastikanya saja aku tak keluar uang apapun untuk mendapatkan hadiah tersebut. Lalu Key mengajak untuk coba mobil itu, hal itu dikarenakan nantinya aku harus mengisi formulir buat memberikan ‘penilaian’ tentang perihal mobil itu, sebelum acara serah terima surat kendaraan dilakukan Aku setuju” saja, aku menerima kunci mobil itu dr Key . Aku masuk kedalam mobil tersebut, joknya masih terbungkus plastik semuanya, serta untuk baunya jg khas mobil baru. Dan dg didampingi mereka, dan lalu aku mulai mencoba mobil tersebut.Semua baik saja, sampai tiba tiba disebuah gang yang sepi sekali didekat rumah, Key yang duduk dikursi depan menarik handbrake. Aku sangatlah terkejut sekali, sampai abaikan menginjak pedal kopling dan mesin mobil ini mati. Aku menoleh kepada kebelakang mobil, tapi belum sempat aku tanya, dari belakang aku dibekap, oleh Ben tentunya.
Kurasakan sebuah aroma yang menyengat, dan tidak lama kemudian semuanya terasa gelap mataku. Perlahan lahan aku mulai tersadar. Aku mengeluh perlahan, waktu itu aku tidaklah sanggup menggerakkan kedua tanganku yang terlentang.Sakit rasanya, Dan Aku coba mengerti apa yang sudah terjadi. Ternyata kedua pergelangan tanganku yg terlentang ini, terikat sangat erat pada semacam pilar diruangan.Sedangkan aku sendiri sudah terbaring di atas matras. yg membuatku tercekat, aku sudah bugil. kedua Kakiku memang masih bebas, tapi apa arti semua ini? Aku kini sudah tak berdaya dg tangan yang terpasung dengan di bulat tali. Aku pejamkan mata dan menggigit bibir, tak sanggup bayangkan apa yang akan terjadi padaku. Aku mulai menyesali kebodohan ku tadi, mengapa bisa terjebak dg iming iming hadiah mobil.
Tiba tiba pintu diruangan ini terbuka, lalu dibukanya dan masuk seseorang yang membuatku ternganga tidak percaya pada pengelihatanku sewaktu itu.
“ Dean? ”, seruku tidak percaya akan ini yg terjadi.
“Halo bu Helen … lama tak jumpa… yaa… bagaimana kabar nya?”, kata Dean dengan senyum yang buat hatiku dingin seperti di siram dengn air es. Aku takut sekali saat itu.
“Dean … apa yang kamu lakukan sekarang? Ingatlah Dean , aku ini kakak iparmu.Tolong lepas kan aku dari ikatan ini..”, aku mencoba menyadarkan Dean walaupun aku tahu ini mungkin sekali merupakan sebuah hal yang sia”. Memang Aku sudah tahu Dean memang menginginkan aku sejak aku di kenalkan Albert pada keluarga nya. Dean adalah salah satu dari adik Albert yang kini berusia 23 tahun. Wajahnya memang cukuplah menarik tampan buat aku. Dan sejak itu mengenalku, ia sudah beberapa kali mencoba untuk mendekatiku, tapi tentu saja aku tak pernah sekalipun memberinya respon. Suatu ketika aku berkunjung ke rumah Albert saat itu dia masih tinggal bersama keluarga nya, Dean nekat sekali dan nyaris hampir saja berhasil memperkosa aku saat itu. Untungnya saja sewaktu itu kepulangan Albert menyelamatkan u, dan semenjak saat itu aku tahu aku harus menghindari Dean . Tapi kini aku sudah jatuh kedalam tangannya.
Mendengar kata”ku, Dean hanya tertawa saja. dia mendekatiku dan ‘krek…’. Dean merenggut braku hingga tali talinya terputus.
“Aduh. . . . ”, aku mengeluh kesakitan, sedikit sakit bagian tubuhku yang tertekan tali braku saat ditarik Dean . Aku memejamkan kedua mataku, malu sekali rasanya payudaraku terlihat oleh laki” selain selain suami ku. “Helen … Helen … kamu pikir aku segoblok itu sudah bersusah menjebakmu seperti ini dan akan melepaskan kamu begitu saja ? Haha . . . aku tidak gila, Helen”, kata Dean sambil menyeringai mengeri kan saat aku menatap nya dengan marah bercampur rasa ketakutan.
“Dean , kamu memang gila… lepaskan aku ! ! ”, aku mulai panik sekali serta membentak nya.
Lalu Dean dengan merenggut robek celana dalam ku, hingga kini aku sudah telanjang bulat tanpa sehelai pakaian.
Aku menjerit kecil. sekarang ini aku cuman bisa memandangi Dean dengan jantung berdebar ketika ia telah melucuti pakaiannya sendiri. Sesekali aku mencoba berontak kepada Dean , namun tidak ada hasil sama sekali sebab aku benar” ngak bisa gerakkan ke2 tanganku yang terentang lebar. Aku tahu, nasib yang buruk segera menimpaku, dan perlahan aku menangis.
“Lho kak kok nangis sih ? Tenang saja, sebentar lagi kakak juga akan keenakan kok”, ejek Dean yg sudah bersiap diselangkanganku. Aku semakin ngeri melihatnya, dengan suara gemetar aku memohon, “Dean , tolonglah kakak jangan macam” sama aku ini aku kakakmu iparmu… masa kamu tega sekali berbuat begini padaku…”. Dean tertawa dan berkata dengan suara kasar, “Diam Helen . Kamu sudah merendahkanku selama ini. Kamu selalu menolakku. Kamu tidak pernah sekali menghargai aku”.
Aku memang sadar kalau aku memang sering menjaga jarak dengannya, karena aku merasa ia berbahaya. Dan sekarang memang semuanya terbukti kan? Dan sambil merenggangkan kedua pahaku ngangkang, Dean melanjutkan, “Kamu tidak pernah mau aku ajak pergi makan berdua. Kamu anggap aku tidaklah layak pergi berdampingan bersamamu. Benar” perempuan sombong ! Karena itu smua sekarang rasakan pembalasan ku!”.
Berkata begitu, Dean menempel kan kepala penis nya ke bibir liang vagina ku. Aku makin menjadi panik dan coba berusaha menggerakkan pinggulku menghindari hunjaman kontol gede Dean saat Dean mulai memajukan pinggul dia.
Berhasil, kontol gede dia tak sampai melesak masuk menerobos liang vagina ku.Tapi rupanya dia marah dengan tingkahku, ia menamparku keras, sampai sampai aku mengaduh, menangis kesakitan. “Jangan coba” lagi Helen , atau setelah aku kamu akan kuberikan pada dua temanku didepan itu!”, ancam Dean nada suara yang galak.
Melihat dia begitu aku langsung pasrah saja, disela tangisanku, aku hanya bisa merintih, “ Kau gila. . .Dean ”.
Dean hanya tertawa dan aku bisa membiarkan kepala kontol gede Dean menemukan bibir liang vagina ku, dan sesaat kemudian aku jadi mengerang sakit saat liang vagina ku tertembus batang kontol gede Dean . Aku mulai menangis saat dia memompa liang vagina ku. meskipun aku sudah pernah punya anak, tapi berkat senam serta ramuan khusus, liang vagina ku kembali sempit. Konsekuensi nya, kini aku merasa kesakitan karna liang vagina ku dipompa kontol gede Dean . Aku memalingkan wajahku agak tidak lihat wajah Dean yang kesenangan karena berhasil menjamah tubuhku yang montok dan vagina sempit ku. Ia meremas kedua payudara montok ku dengan gemas, seolah dia melampiaskan segala nafsu nya yang tak kesampaian untuk menikmati tubuhku sejak dahulu. Sedangkan aku sendiri hanya bisa terus menggeliat kesakitan menikmati kontol gede Dean .
“Helen vagina kamu legit rapet banget”, erang Dean dengan tatapan penuh gairahnya kontol masuk vagina ku.
Rasanya aku ingin menampar nya, tapi kedua tanganku tidak mampu kugerakkan. Aku hanya bisa merelakan liang vagina sempet ku ditembusi kontol gede oleh laki laki yang harusnya memperlakukanku sebagai kakak ipar nya. Tapi Dean memang sudah kesetanan, dia mulai mencumbui ku dengan sangat buas sekali. Bibirku dilumat nya dg ganas, sementara kedua payudara montokku diremas nya dengan kuat.
Perlahan aku mulai terangsang menikmati kontol gede adik ipar ku ini, rasa terhina karena diperkosa mulai berganti dg rasa nikmat yang melanda selangkangan ku dan juga sekujur tubuhku. Rupanya vagina sempit ku sudah mampu beradaptasi dengan ukuran kontol gede Dean yg tadinya terasa sangat menyiksaku. Aku malu sekali, ingin rasanya aku menyembunyi kan wajahku yang terasa panas ini. Tapi tentu saja hal itu tidak mungkin bisa kulakukan, maka aku hanya dapat pasrah namun mati matian berusaha menahan diri supaya agar tidak kelihatan menikmati kontol gede Dean .
Tapi sayang, tubuhku terlalu jujur dengan perlahan tanpa mampu kucegah, pinggangku terangkat saat aku menahan nikmatnya kontol gede Dean itu yang luar biasa. Kurasakan kontol Dean melesak begitu dalam ketika ia menghunjamkan kuat kuat kedalam liang vagina sempit ku, membuatku menggeliat keenakan seperti cacing kepanasan.
Dean tertawa sinis dan mulai menghinaku “Ternyata kamu menikmati kontol gede ku juga yaa Helen . Makanya kamu jadi cewek jangan sok kalau sudah vagina dimasukin kontol gede gini, toh kamu keenakan juga..”.
Sambil menghinaku Dean terus memompa liang vagina sempit ku dengan buasnya. Aku sudah tidak tahu apalagi yang harus kulakukan saat itu, karena perlahan tapi pasti aku sedang diantar menuju orgasm.
“Deannn…. oohh… sudaah… ampn uchhhh”, aku mulai mendesah dan melenguh kenikmatan.
“ Kenapa El ? Enak ya? ”, ejek Dean dan malah makin gencar memompa liang vagina sempit ku.
“Kamu..” aku tak lagi bisa menjawab, tubuhku menggigil, selangkanganku serasa akan meledak.
Aku terus mengerang merintih dan melenguh, sampai akhirnya aku orgasme hebat, kepalaku terlempar ke sana kemari karena aku menggelepar dihantam badai orgasme.
“Oh ternyata kamu cantik sekali kalau seperti ini”, desah Dean yang menunjuk kan tanda” akan orgasm yang sangat dahsyat, sementara aku sendiri sedang menderita dalam kenikmatan orgasm yg amat berkepanjangan ini, dan nikmat nya selangkanganku yang terus dipompa Dean semakin menjadi.
Namun rasa ngilu mulai menghampiri liang vagina ku, dan makin lama rasa itu makin menderaku liang vagina ku. Aku sudah tidak kuat lagi Dean , dan berteriak “Deaaann… aaah… hentikaan… amppuuun…”. Dia benar” pria perkasa seperti suamiku yang kuat dan kontol gede, hanya saja suamiku bisa lebih pengertian, membiarkan aku beristirahat kala aku mengalami orgasme. Sedangkan Dean sama sekali tak memperdulikan keadaan ku, dia hanya mencari kenikmatan nya sendiri.
Aku makin menderita dalam kenikmatan ini, rasanya tulang tulang ini terlepas semua dari sambungan nya, sementara tubuhku meliuk liuk dan menggelepar terhempas badai orgasme yg terus menerus mengeliat. Entahlah cairan cintaku sudah membanjir berapa banyak yang keluar, aku mulai pening dan tak lagi mampu mengerang lagi.
Dengan kejam Dean terus memompa liang vagina ku, sampai akhir nya ruangan ini rasanya berputar, semua nya gelap.
Ketika aku mulai bangun dari tidurku, kurasakan ada lagi perasaan kedua puting payudara ku seperti ada yang mengulum dan menyedoti dengan kuatnya. Vagina ku masih terasa sedikit sakit, tapi sudah tak lagi terasa sesak, yang punya arti Dean sudah selesai memompa liang vagina ku. Becek sekali rasanya liang vagina ku, aku tahu si brengsek ini pasti mengeluarkan spermanya didalam sana. Untungnya saja aku telah fase dalam masa tidak subur, jadi aku tak perlu takut hamil karena pemerkosaan ini. Tapi kini aku sudah sadar, ada dua orang sekaligus yang mengulum puting payudara montokku, yang berarti ada seseorang selain Dean . Dan aku mulai mengenali mereka ber2 ini, bahkan Dean bukan salah satu dari mereka. Ternyata Key dan Ben yang kini sedang menyusu pada kedua payudaraku.
“Jangaaaan”, aku menjerit keras.
Aku tidaklah lagi bisa berbuat apapun lagi”, kedua tanganku yg terentang ini tak lagi bisa kugerakkan sedikitpun, sementara mereka ber2 dg santai meneruskan perbuatan mereka.“Lepaskan aku… Deannn kamu emang bajingan…”, aku mengumpat dalam keputus asaanku. Dan kudengar tawa yang membuatku merinding ketakutan. Kemudian aku melihat Dean masuk, dan memegang handycamnya. dan dIa merekamku ! Merekamku yang sedang pasrah tak lagi berdaya saat kedua puting susuku disedot oleh kedua kacungnya. “Biadab kamu Dean … Kamu kan sudah janji.”, aku langsung terdiam.
Bajingan ini memang tak pernah berjanji apa”.
“Kenapa Helen ? Kok diam ? Apa aku salah ? Aku memang tak pernah berjanji kalau kamu tidak akan kuberikan pada mereka bukan ? Haha haa…”, Dean tertawa dengan memuakkan.Aku hanya bisa menangis. Habislah aku sekarang ini, aku sudah dalam cengkeraman si Dean sepenuhnya. Entah seperti apa nasibku di hari hari berikutnya lagi. Sementara kedua kacung Dean ini tertawa senang dengan adegan gangbang, dan mereka kembali menghisap dengan ganasnya kedua puting susuku dengan bersemangat sekali, tak lupa tentunya mereka juga meremasi payudaraku. Beberapa saat kemudian,dengan gaya yang menjijikkan buatku, mereka membuka mulut mereka yang penuh air susuku ke arah kamera.“Wow.. air susu Helen ”, kata Dean sambil menyorot mulut kedua kacung nya.
Kedua pria itu menelan air susuku. “Bagaimana rasanya Key bilangnya ? Ben ? Enak tidak?”, tanya Dean penasaran.
“nikmat dan legit banget bos, susu amoy gini”, kata Key .
“Lebih enak dari susu apa aja”, sambung Ben .
Memang Kurang ajar sekali mereka, Dan Dean terlihat penasaran, lalu ia menaruh handycam nya.
“Aku juga ingin mencoba”, gumannya.
Ia mendekati payudaraku, dan setelah mereka memberikan beberapa jilatan yang membuatku mau tak mau aku merasa terangsang, tiba” dia sudah menghisap puting payudaraku. Beberapa sedotan dilakukann ya, sementara aku hanya bisa mendesah keenakan.
“Bos, susunya diremas”, kata Key . ”
“Bisa tambah buanyak sekali keluarnya”, Ben menyambung.
Maka Dean menyedot puting payudara sambil meremasi payudaraku dengan ganasnya. Aku sedikit menggeliat kesakitan. dIa terus melakukan nya sampai puas, sementara aku cuman bisa menggigil menahan kenikmatan kontol mereka.
“ Susu yang enak, Helen ”, kata Dean dg nada puas.
“Nanti aku minta tambah lagi”, sambungnya sambil balik lagi mengambil handycamnya.
“Lanjutkan”, perintah Dean ke Key dan Ben .
Mereka ber2 yang sudah melepaskan semua baju mereka hingga telanjang bulat selagi menunggu Dean mencicipi menghisap bagian puting susu ku. Mereka tentu saja kembali mengerubutiku ( cerita sex gangbang )dengan kesenangan.
Handycam itu balik lagi merekamku. Kini Key dan Ben hendak memuaskan diri mereka sendiri, bisa terlihat dari mereka kocok kontol mereka sendiri untuk makin menegangkan ereksi kontol mereka. Melihat ukuran kontol mereka berdua ini, aku semakin takut melihatnya. Baik panjang maupun diameter nya semuanya lebih dari ukuran kontol Dean . Aku bergerak dengan mematikan semua perasaanku. Kini aku di jamahi oleh 2 kacung Dean . Kedua selengkanganku dilebarkan Key . Aku masih terlalu lemas buat mencoba menghindar.
Akibatnya…., bless… kembali liang vagina dimasukin kontol gede lagi.
Aku menggigit bibir dan menahan smua perasaan malu dan sakit ini, air mata ku terus mengalir. Handycam yang dipegang Dean terus menerus menyorot ke arah vagina ku yang sedang dipompa oleh Key . Muka ku rasanya panas sekali membayang kan aku sedang membintangi film porno amatir.
Dengan perlahan Dean mengarahkan sorotan handycamnya kearah tubuhku dibagian atas, dan sempat diam agak lama ketika menyorot kedua payudara ku. Ben sempat meremasi kedua payudaraku serta semua itu di sorot oleh Dean . Sementara itu tubuhku harus terus terusan menggeliat karna menerima rangsangan dua orang sekaligus ( di gangbang ). Liang vagina ku dipompa dengan gencar oleh Key sementara kedua payudaraku diremas dg buasnya oleh Ben . Aku sendiri antara mendesah keenakan dan merintih kesakitan. Liang vaginaku masih belum bisa beradaptasi sepenuhnya dengan ukuran KONTOL GEDE Key , tapi sudah mendatangkan nikmatnya yang membuat ku serasa melayang tinggi.
“Sudah… hentikaan…”, aku mengerang, mulai mengerang, karna kurasakan liang vagina dimasukin kontol gede lagi.
Key sendiri kelihatannya sudah akan berejakulasi, tubuhnya bergetar hebat sekali saat menyodok vaginaku, dan tak lama kemudian ia mengerang panjang dan meneriakkan namaku, “Ooouuuhhh… bu Helennn…”.
Tubuhnya berkelojotan diatasku, dan kurasakan penisnya berdenyut keras sekali didalam sana. Beberapa semprotan sperma hangat kurasakan membasahi liang vaginaku, dan Dean segera bergerak ketempat yg bagus untuk menyorotan handy camnya kearah vaginaku. Kurasakan Key mencabut kontolnya perlahan, lalu Dean terus menyorot daerah vaginaku, aku malu kali. Gejolak yang sempat membuat ku hampir orgasme kini mereda. Tapi gila sekali, Ben langsung bersiap menggilirku, dia sudah mengarahkan kontol nya ke liang vaginaku. Aku memang tak lagi bisa apa apa, hanya bisa menggigit bibir saat kurasakan liang vaginaku ter tusuk oleh penis nya Ben . Hanya saja sekarang rasanya tak lagi begitu sakit, dan setelah beberapa genjotan, Dean menyorot mukaku, karena si Key sudah menempelkan penisnya ke mulutku.
“Helen , ayooo kulum”, perintah Dean .
Aku hanya bisa menurut mereka, toh aku sudah tak lagi ada gunanya lagi membantah. Dari pada aku mendapat tamparan atau siksaan yang lain, aku lebih baik mengikuti kemauan mereka. Perlahan kubuka mulut ku, dan kontol Key yg masih belepotan sperma, cairan cintaku, menerjang masuk ke dalam mulut. Rasanya amis, asin, membuatku ingin muntah. Akan tetapi aku berusaha tak lagi memikirkan rasanya, dan ingin cepat menyelesai kan tugasku. Aku terus mengulum kontol si Key ini, kubersihkan cepat cepat dan kutelan semua sisa sperma nya dan cairan cintaku sendiri. Key yg sudah tak lagi tertahan lagi mengerang panjang dan menarik kontolnya dari mulutku.
Penderitaanku belum selesai.
“Buka mulutmu, Helen ”, perintah Dean sambil menyorot kan handycamnya ke mulut ku.
“Perlahan!”, perintah nya lagi. Aku mulai membuka mulutku dengan perlahan, dan Dean terus menyorot mulutku.
“Bagus”, katanya dengan puas.
Aku malu sekali, pasti aku terlihat layak nya seorang wanita nakal didalam handycam itu. Tak lama kemudian tubuh ku terguncang habis, rupanya Ben mulai menikmati liang vagina ku. Dengan bersemangat ia menggenjot liang vagina ku, sementara aku tidak lagi tahu bagaimana sekarang raut wajah ku saat menahan malu dan nikmat dan disorot dg handycam milik Dean . Panas sekali wajah ku terasa, untungya Dean kemudian ganti menyorot tubuhku bagian vagina ku yang basah. Kini aku tinggal memusatkan perhatian ku pada Ben .
Diam” aku melakukan gerakan menahan buang air kecil, sambil berpura-pura merintih keenakan, agar Ben cepat keluar dan semua ini segera berakhir. Sesuai harapan ku, tak lama kemudian si Ben yang terangsang habis, melolong lolong dan meneriak kan namaku.
“Aaaaarrrhh… Helennnnn …”, jerit nya dan kemudian ia menarik penisnya, tentu saja setelah di dalam sana liang vaginaku dibasahi lahar panasnya. Dean dengan giat terus menyorot liang vagina ku yang tentunya tak lagi mampu menampung sperma ke2 pemerkosaaan yang kualami. Jari tangan nya ditusukkan ke liang vaginaku mengorek sisa sperma Key , Ben . Ben sendiri segera beranjak ke arah wajahku, aku tahu dia mau menagih jatah lagi oral dariku jg. Seperti tadi, Dean yang buru buru mengarahkan handy camnya ke wajah ku memberikan instruksi instruksi padaku hingga membuat ku kembali terlihat seperti pelacur. Tapi aku hanya bisa menuruti, walaupun dengan hati sedih. Sehabis semua itu selesai, Dean mematikan handy camnya.
“Dean , sudah cukup lepaskan, tolong”, aku memohon.
Tapi Dean tidaklah mengubris sedikitpun juga, malah ia dengan bernafsu melihat kearah payudaraku.
Aku langsung tersadar lalu teringat keinginan Dean tadi, yaitu ingin merasakan air susu ku lagi.
Dan memang benar, Dean segera melumat puting susu ku, mengenyot susuku sepuas puasnya. Aku mendesah mengerang keenakan, memang rasanya nikmat ketika puting ku di jilat Dean dan itu amat merangsangku. Aku nikmati dan menggigit bibir, apalagi Key ikutan yang sama pada puting payudara yang sebelah. Kini 2 orang tersebut memainkan kedua putingku pada kedua payudara layanya seperti bayi, dan aku hanya bisa memejamkan mata dan menikmati mereka memainkan kedua putingku.
Aku melamun kan suami ku… maafkanlah aku sayang… aku bahkan sempat orgasme ketika di perkosa adikmu.
Tak terasa sampai si Ben juga sudah puas memainkan putingku, dan akhirnya ikatan ku dilepaskan. Lega rasa nya, meskipun terasa sakit pada bekas ikatan dikedua pergelangan tanganku. Aku duduk dan mengurut kedua pergelangan tangan aku, dan aku melihatnya Dean dengan rasa benci sekaligus takut, karna dengan rekaman handy cam itu, dia pasti akan menggunakan nya untuk mengancam ku agar menurutinya kelak kalau dia menginginkan tubuhku lagi. dIa tersenyum dg penuh kepuasan bersama dua kacungnya itu asyik melihat hasil rekaman film porno yg mereka buat tadi.
Aku amat malu sekali, dan aku mencari cari pakaian luar ku yang ternyata berserakan tak jauh dari tempat aku di gangbang 3 pria tadi.
“ Sudah puaskan kalian menghujam aku ? ”, bentakku dengan jengkel dan menahan tangis.
Aku memakai pakaian ku tanpa bra, celana dalam. Ke2nya memang sudah tidak lagi bisa aku pakai karena tadi di renggut paksa dari tubuhku hingga tersobek. Mereka tertawa kadang beberapa saat lama nya mereka menonton rekaman pemerkosaan diriku tadi, kemudian Dean mematikan handycam yang dibawanya. Ia menghampiriku dan tiba tiba melumat bibirku. Aku menarik wajah ku kebelakang untuk melepaskan diri dari ciumannya, selanjutnya aku menampar nya, keras.
“Bajingan kamu ya Dean ! Kamu sungguh sangat tega sekali sama kakak ipar mu… sekarang antarkan aku pulang!”, kata ku lirih menangis.
Dean mengelus pipi nya yang baru kutampar keras dan memandangku dengan wajah yg aneh. Aku bergidik di tatap oleh Dean seperti itu. kemudian Dean melangkah kearah luar di ikuti oleh kedua kacung nya. Aku ikuti mereka, dan dg tegang aku masuk ke dalam mobil pembawa mala petaka itu. Aku duduk dikursi penumpang yg depan, Dean yang menyetir, sementara Key , Ben duduk dibelakang.
Dalam perjalanan, kami semua terdiam, sedangkan aku sendiri masih merasakan ketegangan yang luar biasa, karena aku berada semobil dengan para pemerkosa ku. Tapi mereka tak lagi melecehkanku lebih lanjut, dan mobil sialan ini mengarah kerumahku. Ketika aku turun, aku mendengar Dean berkata, “Helen , sampai ketemu lagi ya, kapan kapan kita main main lagi yaaa”.
Dengan muak sekali aku membanting pintu mobil, kemudian aku segera masuk kedalam rumah sambil menahan tangis.Aku segera melihat anakku. Agak lega melihat nya masih tertidur pulas. Aku segera mandi, keramas, membersihkan tubuhku yang sudah ternoda oleh adik iparku yang bangsat, yang sudah tega sekali menyerahkan ku pada dua kacung nya. Aku memang rindu bermain cinta, tapi itu dengan suami ku sendiri bukan dg Dean , bukan dg mereka bertiga. Apalagi di perkosa seperti tadi, sakit sekali rasanya di dalam hati ini. Tanpa sadar aku kembali lagi menangis.
Aku tahu hari ini adalah hari yg pertamaku mengalami penghinaan, dan ini bukan hari terakhir.Terbukti dua hari kemudian, aku dapat kiriman DVD dari Dean , yang isinya rekaman pemerkosaan terhadap ku oleh dua kacung nya itu, dengan sebuah surat bertuliskan “Helen , lain kali kita bermain tanpa ikatan pada kedua tanganmu yaa, kamu pasti akan lebih menikmati permainan kita kelak nanti”.