NASFU PERAWAN GADIS DI BAWAH UMUR

 


Kelahiranku adalah satu-satunya yang menjadi kan aku anak kesayangan, karena aku anak tunggal, orang tuaku sangat sayang denganku. Sebelum itu, kenalkan namaku Sandra, umurku masih 16 tahun dan aku tinggal di Jakarta bersama kedua orang tuaku. Orang tuaku jarang ada di rumah karena kesibukan kantornya dan aku sering merasa kesepian dirumah, biar pembaca ada gambaran tentang diriku sedikit diskripsikan tinggiku 150 cm beratku 43 kg aku keturunan china jadi wana kulitku putih mulus.


Aku bisa bilang kurang pergaulan karena setiap kemana aku selalu dibatasi oleh orang tuaku, aku punya beberapa saja dan kebanyakan cewek semua, jadi untuk bergaul agak susah dan untuk hidup di luar kurang tahu sama sekali tentang seks. bayangin aja besarnya “kuper”nya aku ini. Oke, aku lanjutkan ceritaku.


Dirumahku yang lumayan besar itu, hanya ada aku dan pembantu-pembantu ku. Yang 2 orang adalah pembantu rumah tangga, yang satu bi yem, orangnya udah tua banget, sedang satunya adalah cucunya yang berumur 1 tahun dibawah umurku, 13 thn, panggilannya no, adalah kacungku.


Seorang lagi adalah tukang kebunku yang sudah tua, pak mat, umurnya sudah sekitar 65 tahun, dan seorang lagi sopir papaku, namanya bang jun, umurnya sekitar 30 tahun. Itulah isi rumahku saat orangtuaku tidak dirumah.


Pada suatu hari, aku pulang dari sekolah, kedua orangtuaku sudah keluar negeri lagi untuk waktu yang tidak tentu. Sopirku izin izin untuk pulang karena ada suatu urusan, bi yem sepagian pergi dengan cucunya untuk mengunjungi saudaranya di tangerang selama 1 hari. Jadilah aku dan pak mat berdua aja.


Selesai makan siang, aku duduk-duduk di halaman belakangku yang luas. disana pak mat sedang menyiram kebun. Iseng-iseng aku jalan-jalan didekat pak mat, dan kugoda dia dengan menginjak selang airnya.


Bingung karena air tidak, dia melihat ke belakang da ketahuan bahwa selang airnya sedang ku injak, setelah dicabut kulepas, pak mat mengarahkan udara yang telah menyembur tadi ke arahku sambil ketawa-tawa.


Tapi apa, udara di tubuh dan kausku, pada saat itu aku hanya mengenakan kaus panjang sebatas atas lutut, tanpa mengenakan bh, hanya celana dalam aja. Kontan, bentuk tubuh terlihat jelas dari balik kausku tsb. Buah dadaku yang cukup besar untuk ukuran tubuh dan umurku itu terlihat jelas sekali menantang, bayangkan, 32b dengan tinggiku yg hanya 147cm dan agak ceking, maklum, bagaimana sih tubuh anak perempuan yg masih smp.


Tubuhku yang masih sangat muda dan ranum belum ditemukan, dilihat oleh pak mat dengan melongo. Entah bagaimana mulanya, tahu-tahu pak mat telah mendekati ku dan meremas buah dadaku, aku hanya bisa diam dan bengong krn aku tidak pernah diperlakukan seperti itu sebelumnya.


Pak mat adalah tukang kebun keluarga kami yg telah lama ikut keluargaku, bisa dibilang, dia sudah ada sejak aku masih bayi. Jadi, keluarga kami sangat mem-percayainya. Pak mat berkata


“non, susu non besar juga yah…, enak nggak diginiin?” Sambil terus meremas-remas susuku.


Aku yg belum mengerti apa yg sedang mencari jawaban


“agak geli pak, tapi koq enak ya… Pak mat sedang mijitin aku yahh?” Tanyaku manja.


“iya. Kan dari kecil pak mat yg ngerawat kamu. Mau nggak pa mat ajarin sesuatu?” Tanyanya.


“ajarin apa sih, pak?” Tanyaku polos.


“setiap anak yang mau dewasa harus diajari supaya nanti nggak malu sama temen-temen kamu, mau nggak?” Desaknya.


“iya deh” sahutku.


Tanpa banyak bicara lagi, pak mat mengajakku ke biliknya di ujung halaman belakang rumahku yg besar itu. Memang bilik untuk pegawai kami ada diujung belakang rumahku. Setelah masuk kebiliknya, dia tutup pintunya lalu kuncinya dari dalam.


“non tahu apa itu kont0l?” Pancingnya.


“apa sih kont0l itu, pak mat. Koq aku nggak pernah dengar sih?” Tanyaku dengan wajah serius.


Setelah itu dia melepas seluruh pakaian dan celananya sampai telanjang


Aku yang masih polos itu diam aja sambil memperhatikan dengan seksama, aku sama sekali tidak mengerti bahwa aku akan mendapat pengalaman yg terlupakan sampai sekarang. Setelah memeluk, dia menggenggam kont0lnya dan menunjukkan padaku,


“nah, ini adalah kont0l, non. Semua anak yg mau dewasa harus tahu ini. Bukan hanya tahu tapi juga harus merasakannya. Coba non pegang, nanti saya bangkit lagi” sambil gemetar menahan nafsu.


Aku coba pegang kont0lnya yang besar itu, ampun aku hampir tak dapat memegangnya dengan kedua tanganku.


“sekarang coba kocokkan seperti ini” sambil memberi contoh.


Aku melaksanakan perintahnya, kukocok kont0lnya dengan gemas, habis makin lama makin besar dan panjang sih.


“nah, gak pernah ngemut permen kan? Coba sekarang kau lakukan seperti itu pada kont0lku” nadanya bergetar.


Dia berdiri di samping tempat tidurnya dan aku duduk di samping tempat tidurnya sambil membimbing kont0l yg ada dalam genggamanku ke arah mulut ku yg mungil dan merah itu.



Aku memasukkan ke dalam mulutku dengan susah payah, besar sekali pikirku. Jadi kujilati dulu kepala kont0lnya dengan hati-hati. Pak mat mendesah-desah sambil mendongakkan kepalanya. Kutanya


“kenapa pak, sakit ya, maafkan aku pak.”


“ah nggak koq, malah enak sekali lho, terusin, terusin, jangan berhenti, nanti kalo kamu masukkan ke dalam mulutmu, kont0l ku jangan terkena gigimu yah, terusin” ujarnya sambil menikmati kenikmatan.


Aku teruskan aksiku, aku jilatin kont0lnya mulai dari kepala kont0lnya sampai ke pangkal batang, aku terusin ke buah pelirnya, semua aku jilatin seperti aku jilatin permen kesukaanku, sekarang aku coba masukkan ke dalam mulutku lagi, udah bisa masuk, udah licin terkena ludahku , aku mulai menyukai ajarannya.


Pak mat memegangi berdiri dengan satu tangan sambil memaju-mundurkan pantatnya, seperti orang ngent0t. Sedang tangan satunya lagi meremas susuku sebelah kanan. Gerakannya semakin lama semain cepat, akhirnya dia berkata


“aduh non, aduh non, hening again aku mau keluarin pejuh ku, nanti kamu merasakan bagaimana rasanya yah. Setelah itu harus kau telan” perintahnya.


Tapi belum lama dia berkata itu, aku merasakan suatu cairan keluar dari kont0lnya, rasanya aneh, kurasakan lagi lalu kutelan dengan 2 kali telan karena pejuhnya ternyata banyak sekali. Pada saat pejuhnya keluar, terdengar suara pak mat menggeram keras dan panjang.


“nnnnggghhh…….ggnnnnnhh….hhhkkkkhh…”


“aduh non, enak sekali mulutmu itu. Kont0l pak mat enak nggak?” Tanyanya dengan terputus-putus kepuasan. “mmmhh, enak pak. Pejuhnya juga enak, aku nggak pernah makan seperti ini, ada lagi nggak pak?” Tanyaku kurang puas.


“sebentar lagi non akan merasakan yag lebih enak dari tadi, mau nggak?” Tanyanya sambil melepas kaus dan celana dalamku.


Setelah aku masalah, dia tidurkan aku di atas ranjangnya, sambilku diremasnya terus. Dia jilati seluruh tubuhku, mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dijilatinya pula seluruh bongkah susuku, disedotnya pentilku sampai aku gemetar. Kakiku dan kedua pahaku yg mulus itu dibukanya sambil dielus-elus dengan satu tangan masih di susuku.


Setelah itu mem3kku dijilatin dengan lidahnya yg kasar. Wuihh rasanya nggak keruan, geli banget deh, rasanya pengen pipis. Bukan hanya bibir mem3kku aja yg dijilatinnya, tapi lidahnya juga masuk kelubang mem3kku, aku jadi menggelinjang-gelinjang tidak terkendali, sambil terdongak ke atas.


Sementara itu diapun naik ke atas ranjang sambil mengarahkan kont0lnya ke atas, tahu apa yang diinginkannya, ku pegang kont0lnya yang sudah agak mengecil. Kusedot lagi kont0lnya, masih ada sisa pejuhnya diujung kepala kont0lnya, kujilatin. Jadi posisiku di bawahnya sambil menjilati kont0lnya, dia ada diatas masukkan lidahnya ke lubang mem3kku.


Setelah kont0lnya sudah keras dan panjang lagi, dan mem3kku sudah banjir dengan ludahnya, dia cabut kont0lnya dari mulutku. dia posisi, menghadap sekarang diatas, kont0lnya mengarah ke mem3kku. Pak mat berkata


“tidak akan merasakan sedikit rasa sakit, tapi setelah itu tidak merasakan kenikmatan yang luar biasa. Non kuat menahan sakit kan?” Aku merasa tertantang dan menjawab singkat


“kuat pak”.



Setelah itu mulai masukkan kont0lnya yg besar dan panjang untuk lubang mem3kku. Pantatnya memuji dan memuji, sampai aku menahan sakit dan perih di mem3kku. Setelah itu dia gerakkan kont0lnya keluar dan masuk dimem3kku yg masih sempit itu.


“wuah, non, sempit mem3kmu, sampai sakit kont0lku dibuatnya, ini memang rejekiku, dapat mem3k gadis kecil dirimu, tak pernah terbayangkan dibenakku aku akan menikmati keperawananmu, mem3kmu yg sempit ini, ternyata ngent0t dengan anak juragan lebih enak dari segalanya. Ooohhhh….mmhhh…aaahhh….” Pak mat menggumam tak keruan.


Aku mulai merasakan nikmat yg tak terkatakan, luar biasa enak sekali rasanya. Secara naluriah masuk ke gerakkan pantatku ke kanan dan ke kiri, ikuti gerakan kont0lnya yang keluar, wuihh tambah nikmat. Kulihat wajah pak mat yg sudah tua dan kempot itu serasa menikmati sekali gesekkan kont0lnya dilubang mem3kku itu.


Jika ada yang melihat kejadian itu, pasti mereka akan mengira bahwa aku sedang diperkosa oleh orang tua itu, karena kalau dilihat fisiknya, aku lebih cocok jadi cucunya, umurnya sudah 65thn, sedang umurku baru 14thn, wajahnya sudah keriput dan kempot,


Kulitnya kasar dan hitam karena sering terbakar matahari, selain itu dia juga orang pribumi. Sedang aku masih muda ini, putih bak pualam, karena aku seorang putri seorang bos, keturunan cina, terawat bersih, kulitku mulus, wajah ku cantik ini cantik seperti anak orang jepang.


Sungguh perpaduan yang sangat berbeda, tapi bila dilihat lebih dekat, ternyata orang tua itu tidak memperkosaku, tubuhnya yang hitam berada di atas tubuhku yang putih, bergoyang-goyang maju mundur,


kepalanya memperhatikan kont0lnya sendiri yang sedang keluar di lubang mem3k seorang anak kecil baru berusia 14 tahun, seorang anak keturunan cina, kita tidak berpikir bagaimana nasibnya mendapat kesempatan dari tubuh anak juragannya yang masih perawan itu.


Selang beberapa saat, pak mat mengajak ganti posisi, aku pasrah aja. Aku mengakuinya nugging seperti anjing, dan dia menyodokkan kont0lnya dari arah belakang ke mem3k ku. Nikmat sekali permainan ini pikirku.


“ennngghh… Mmhh.. Mmmhh…” Desahnya tak keruan


Belakangan aku baru tahu bahwa pak mat telah menduda selama 7 tahun ditinggal istrinya meninggal. Pantas saja dia melampiaskan nafsunya padaku, yang cocoknya jadi cucunya itu.cerita panas sambil menggoyang pantatnya maju mundur, memegang pinggulku dengan erat, pasti tidak tahu bagaimana enaknya rasaku pada saat itu.


Selama menikmatinya, saya telah mencapai puncak sampai 4 kali, sampai lemas saya dibuatnya. Tapi pak mat tidak mau tahu, dia tetap menggarap saya dengan nikmat. Tidak kurang dari 15 menit di genjot tubuhku dari belakang seperti itu, setelah itu dia cepat-cepat lepas kont0lnya dari mem3kku dan masukkan kemulutku sambil mengerang keras. Aku tahu apa yang diinginkannya, aku sedot keras kont0lnya, pejuhnya muncrat didalam mulutku berulang-ulang, banyak sekali.


“crottt, croooth.., crooootttthh…” hampir penuh oleh pejunya mulutku dibuatnya.


Aku sedot lagi sampai habis, wah enak sekali, aku semakin terbiasa makan pejuhnya, dan rasanya semakin terasa nikmat. Terutama saya sangat suka melihat reaksinya saat pejuhnya keluar. Aku merasa agak membengkak akibat disodok oleh kont0l pak mat yg besar itu.


Setelah beristirahat beberapa menit, dia bertanya kepada


“gimana non? Enak kan?”,


“enak sekali pak, rasanya nikmat sekali, tak dapat dilukiskan dengan kata-kata” sahutku.


“kapan-kapan kapan aku lagi ya, pak? Boleh kan?” Tanyaku polos, pak mat terkejut


“wah, non pengen lagi yah? Boleh, boleh, kapan saja non mau, panggil saja pak mat. Tapi jangan bilang siapa-siapa ya. Nanti aku tak bisa mengajarkan non yg lain lho.”


Dalam hati pak mat berpikir, wah, lumayan juga kalo aku bisa menikmati tubuhnya setiap hari, aku bisa jadi muda lagi, nih.


Sambil memandangiku dan pernah, dia berkata dalam hati, tak terbayangkan olehku bakal mendapatkan keperawanan dan menikmati tubuh non-ku, anak juraganku sendiri, padahal aku tahu dia dari kecil.



Ternyata nikmat juga ditemukan pada tubuhnya yang mungil ini, tahu gini dari umur 12 tahun seharusnya kunikmati tubuhnya. Udah putih, mulus, tanpa cacat lahir bak pualam, wajahnya cantik mungil, mulutnya kecil dan selalu merah, hmmm, ternyata enak juga ngent0t dengan anak kecil, apalagi keturunan cina, kaya’an nya lebih panas deh, membuat kont0lku jadi lebih muda dan segar saja, pikirnya. Setelah berpakaian, aku kembali kekamarku dan kelelahan.


Setelah kejadian hari itu, aku sering di ent0t pak mat, dimana saja, di dalam kamar, dikamarku sendiri, diruang tamu, digudang, di dapur, bahkan di kamar mandi sekalipun, pokoknya dimana saja dan dimana ada kesempatan, pak mat tidak menyia-nyiakanku yg mungil itu.


Dan aku semakin lama semakin ketagihan kont0lnya. Akhir-akhir ini aku baru sadar bahwa aku telah menyerahkan keperawananku, diriku dan segalanya kepada tukang kebunku sendiri. Apalagi orangnya udah tua peyot, tapi kont0lnya masih boleh juga.


Sejak saat itu, aku jadi ketagihan dan ingin merasakan kont0l-kont0l orang lain, tidak memandang bulu. Aku bahkan lebih terangsang dengan orang dari kalangan yang bukan orang berada.


Entah mengapa aku lebih suka tubuhku yang muda dan mungil untuk dinikmati mereka, masih ada sesuatu di dalam tubuhku yang membuatku lebih terangsang. Mungkin karena pengalaman pertamaku dengan tukang kebunku sendiri, kali.



Banner Iklan Onebet
Banner Iklan Onebet
Banner Iklan Onebet
Accept !
To Top