MUNGILNYA MEMEK KEPONAKAN

Uploading: 513014 of 513014 bytes uploaded.

 

aku pernah kerja sebagai EO. Ana minta tolong aku untuk mengatur pesta hutnya. Aku tanya ma Ana, dia maunya pestanya seperti apa dan berapa budgetnya yang disediakan ortunya. Bapaknya Ana adalah adik kandungku, makanya Ana bebas sekali ma aku. Kalo becanda dah kaya ma temennya, padahal umurku dan dia berbeda jauh sekali, 20 tahun lebih. Ya gak apa, jadi aku awet muda kan kalo banyak bergaul dengan bag (termasuk menggauli kale). Setelah aku mendapat info yang dibutuhkan, aku mencari cafe yang deket dengan rumah adikku, sehingga gak problem dengan trafik yang macet. Aku nego dengan manajer bar itu mengenai arrangement pesta hutnya Ana. Karena ini pesta abg, makan malem mah ala kadarnya saja, yang penting banyak minumannya, non alkoholik tentunya. Aku juga minta disediakan MC dari bar yang bisa memandu beberapa games untuk memeriahkan suasana. Aku minta adikku menyediakan beberapa suvenir dari kantornya sebagai hadiah untuk games itu. "An, temen-temen kamu kece-kece gak". "So pasti om, ana gitu loh". wah asik juga nih, banyk yg bisa dilihat, "Tapi mreka datengnya bawa pasangan lo om". Wah, kecewa juga aku mendengarnya. Sampe dengan hari H nya. undangan dibuat jam 8 malem. Adik dan iparku dah standby di bar untuk menyambut temen-temen Ana, setelah makan malam, acara potong kue dilakukan, gak ada coreng muka pake krim kue yang sering dilakukan pada acara abg. Setelah itu adikku dan istrinya pulang karena selanjutnya adalah acara buat para abg. Ana minta aku tetap stay, dia tajut kalo ada acara yang meleset dari rencana. "Om kan gak ada siapa-siapa dirumah, mending juga disini, ntar om turun ja ma temenku yang gak bawa pasangan". Memang tadi aku liat ada beberapa prempuan abg yang dateng bergerombol tanpa kawalan pasangannya. Acara games berlangsung meriah, palagi MC nya pinter banget membuat suasana jadi ceria. Setelah acara games slesai, sampailah pada acara puncak. Musik berdentam keras, ditingkahi dengan celoteh DJ yang mengajak para tetamu untuk mulai goyang. "Om, ini Ayu, om temenin Ayu ya, dia gak punya pasangan", Ana mengenalkan aku pada seorang abg, seumuranlah ma Ana. Cantik, wajahnya dihiasi dengan sepasang mata uang indah, bulu mata yang lentik, hidung mancung dan bibir mungil yang merekah. Yang menarik perhatainku, Ayu punya kumis tipis diatas bibirnya yang mengundang untuk dikecup. Diruang yang temaran aku masi bisa menikmati wajah ayunya Ayu.


Nama yang sangat sesuai dengan orangnya lagi. Yang lebi menarik lagi, dadanya dihiasi dengan sepasang tonjolan yang lumayan besar. Palagi Ayu mengenakan t shirt dan jin ketat, sehingga semua yang menonjol ditubuhnya menjadi nampak dengan jelas. Pinggangnya ramping dan pinggu serta pantat yang membulat sehingga badannya yang imut berpotongan seperti biola, sangat menggugah napsu. "Om, tu apanya Ana si", teriak Ayu ditengah bisingnya musik. "Aku kakak bokapnya Ana". "Kok beda ya om". "apa bedanya?" "Om kliatan lebi mudah, badan om atletis sekali, gak kaya bokapnya Ana, dah botak gendut pula". "Lelaki kan juga mesti jaga penampilan, gak prempuan aja kan". "Bener banget om, duduk yuk om". aku mengambil 2 soft drink dan duduk dipojokan berdua Ayu, kringeten juga jingkrakan ngiktui goyangannya Ayu. "Yu, kamu seksi banget deh, kamu yang paling seksi dari semua yang dateng, Ana ja kalah seksi ma kamu". "Om suka kan ngeliatnya". "Suka banget Yu, palagi kalo gak pake apa2", godaku menjurus. "Ih si om, mulai deh genitnya, ntar kalo liat Ayu gak pake apa2, gak bisa nahan diri lagi". "Mangnya kamu suka gak pake apa2 didepan lelaki?" "Depan cowokku om". "Wah bole dong skarang depan aku ya". "Maunya". Musik berganti dengan musik yang lembut. "Om turun lagi yuk, Ayu pengen dipeluk om". Aku turun lagi dan melantai (ngepel kale) dengan Ayu, Ayu kupeluk erat, terasa sekali toket besarnya mengganjal didadaku. "Yu toket kamu besar ya, sering diremes ya", bisikku. "Iya om". Aku mencium telinganya, Ayu menggeliat kegelian, "om, nakal ih". "Tapi suka kan". Ayu gak menjawab, kembali aku mencium lehernya sehingga Ayu menggelinjang. Ayu mempererat pelukannya, aku seneng ja dipeluk abg seksi kaya Ayu. Sampe acara slesai Ayu nempel terus ma aku. "Om tinggal sendiri ya". "Kok tau". "ana yang bilang, napa si om tinggal sendiri". "aku dah cere Yu, anak2 ikut ibunya, napa kamu mo gantiin?" "Mangnya om mau ma Ayu, Ayu kan masi abg, ntar om malu lagi jalan ma Ayu". "Wah malah bangga Yu, biasa jalan ma abg yang cantik dan seksi kaya kamu". Ketika ana melihat Ayu nempel terus ma aku, dia mulai godain, "Wah ada yang nempel terus neh kaya prangko, ayu cantik kan om, pasti om suka deh ma Ayu, aku kan tau selera om kaya apa". Aku hanya senyum saja, Ayu cemberut jadinya, "Udah deh loe sana ma cowok loe aja, gak bole liat orang lagi seneng ja". "Iya deh", Ana meninggalkan kami sambil tertawa berderai. Setelah acara selesai, aku membereskan administrasinya dengan pihak bar. "Om, makasi banyak ya buat bantuannya, kalo gak ada om pasti pestaku gak semeriah ini. Yu kamu puilang ikutan om ku ja, dia searah kok sama rumah kamu. Om anterin ayu dulu ya, jangan diapa2in lo temenku yang seksi ini, dah tengah malem soalnya", ana tersenyum sambil menjabat tanganku. "Mau aku anter pulang Yu", tanyaku menoleh ke ayu. "Bole, kalo gak ngerepotin om". "Buat prempuan secantik dan sesekai kamu apa si yang repot". Ayu aku gandeng menuju ke tempat parkir. "Om, Ayu males pulang deh". "Lo napa". "Dirumah gak ada siapa2 om, mending juga ma om ada yang nemenin Ayu ngobrol". "Mangnya ortu kemana". "Wah ortu mah sibuk ma urusan masing2, Ayu jarang ketemu ortu biar serumah juga. ayu ketemu ortu kalo ada keperluan ja, minta duit". "O gitu, kamu mo ikut aku ke apartmen?� "Bole om". "Gak takut ma aku". "Mangnya om mo makan Ayu".

 

"Mau makan bagian2 tertentu dibadan kamu". Ih si om, bisa aja". Sepanjang perjalanan ke apartmenku ayu curhat mengenai kondisinya, aku menjadi pendengar yang baik saja, sesekali aku kasi komentar. "Om, ayu suka deh lelaki kaya om, mature sekali, lagian om ganteng banget, atletis lagi badannya. Om sering maen ma abg ya". "Sesekali ja Yu, kalo ada yg seksi kaya kamu, kamu mau kan maen ma aku". Ayu diem saja, tapi tangannya mulai mengelus2 pahaku, aku tau itu jawabannya atas pertanyaanku. Sesampainya di apartmen, aku langsung parkir mobil di basement di lot yang diperuntukkan buat aku. Ayu kugandeng ke lift dan lift melumcur ke lantai 40, dimana aku tinggal. Di lift ayu kupeluk dan kucium pipinya, "Oom", ayu hanya melenguh sambil memperat pelukannya ke aku. Di apartment, Ayu langsung inspeksi, apartmenku kecil, ada 2 kamar tidur, ruang tamu yang menyatu dengan ruang makan dan pantri. Di bagian belakang ada tempat untuk cuci pakean dan balkonnya lumayan luas untuk jemur pakean. Ayu cukup lama berdiri di alok menatap kerlap kerlip lampu kota. Aku memeluknya dari belakang sambil mencium kuduknya. Ayu mengeglinjang tapi dia membiarkan tanganku yang mulai mengelus toketnya dari luar t shirtnya. "Ooom", lenguhnya ketika toket montoknya mulai kuremas2. Ayu menggeser2kan pantatnya yang membulat ke selangkanganku. Kontolku dah mengejang dengan kerasnya. "Ih, om dah ngaceng ya", katanya sambil terus menggeser2kan pantatnya ke kekontolku. aku makin gemes meremes2 toketnya, terasa sekali besar dan kencengnya toket abg montok ini. "Om, ayu dah pengen om, masuk yuk". Di sofa Ayu langsung melepas pakean luarnya. Wah baru seumur segini dah liar banget ni anak, pikirku. Ya aku seneng ja dapet abg yang liar kaya Ayu gini, pasti nikmat banget dientotinnya. Aku mengeluarkan 2 soft drink dari lemari es. Aku melotot melihat ayu muncul dengan daleman bikini yang minim dan seksi. Toketnya seakan mau tumpah dari branya yang minim sekali. Demikian pula jembutnya berhamburan dari cd bikini yang model g string itu. "Yu, duduk disebelahku, kamu mau gak aku pijitin", tanyanya. aku tinggal memakai celana panjangnya saja. Baju dah kulepas. Ayupun duduk membelakangiku. Aku mulai memijit pelan keningnya dari belakang. Dari kening turun ke kuduk. Ayu hanya terpejam saja menikmati pijitanku, turun lagi ke pundak. "Enak om", katanya. "Memangnya om pernah jadi tukang pijit ya", godanya. Cerita Seks Mungilnya Memek Keponakan Aku diam saja, tapi tanganku meluncur ke toketnya. Jariku kembali menelusuri toketnya, kuelus2 dengan lembut. Ayu terdiam, napasnya mulai memburu terengah. Jari kuselipkan ke branya dan mengkilik2 pentilnya. Pentilnya langsung mengeras, "Ooom", lenguhnya. Aku langsung saja meremes2 toketnya dengan penuh napsu. Ayu bersandar di dadaku yang bidang. Aku kembali menciumi lehernya sementara kedua toketnya terus saja kuremes2, sehingga napsunya makin berkobar. Kemudian aku minta ayu berbalik sehingga kami duduk berhadapan. Ayu tak menunggu lama, aku segera mengecup bibirnya.


Dibalas dengan ganas. Bibirnya kukulum, lidahnya menjalar didalam mulutku sementara tangannya segera turun mencari kontolku. Diusap2, terasa sekali kontolku sudah ngaceng berat, keras sekali. Segera ikat pinggangku dibuka, celanaku dibuka. Aku berdiri sehingga celana panjangku meluncur ke lantai. kontolku yang besar panjang itu nongol dari bagian atas CD ku yang mini. Kami segera bergelut. Aku terus meremas-remas toketnya sementara Ayu mengocok kontolku. "om keras banget, gede lagi", katanya sambil jongkok didepanku, melepas cdku dan menciumi kontolku dan menghisap daerah sekelilingnya termasuk biji pelernya. "Aah Yu, kamu pinter banget bikin aku nikmat", erangku. "aaaduuuuuhh. Yu..enak banget emutanmu". kontolku dijilati seluruhnya kemudian dimasukkan ke mulutnya, dikulum dan diisep2. Kepalanya mengangguk2 mengeluar masukkan kontolku di mulutnya. Akhirnya aku gak tahan lagi. Ayu kubopong ke kamar. Ayu kubaringkan diranjang. Sambil terus meremas2 toketnya tanganku satunya nyelip ke balik cd bikininya yang g string itu. Otomatis pahanya mengangkang, sehingga aku dengan mudah mempermainkan jembutnya yang lebat. "Om, geli", erangnya. "geli apa nikmat Yu", tanyanya. "Dua2nya om, Ayu dientot dong om, udah kepengin banget nih", katanya to the point. Tanganku menyusup ke punggungnya sambil mengecup bibirnya. Tali pengikat bra kutarik sehingga toketnya membusung menantang untuk diremas dan dikenyot pentilnya, tanpa penutup lagi. Ikatan CD bikini kutarik dengan mulutku sehingga lepaslah semua penutup tubuhnya yang minim. "Yu kamu napsuin banget deh", kataku. Aku langsung saja menindihnya. penisku kuarahkan ke belahan memeknya yang sudah basah dan sedikit terbuka, lalu aku menekan kontolku sehingga kepala kontolku mulai menerobos masuk memeknya. Ayu mengerang keenakan sambil memeluk punggungku. Aku kembali menciumi bibirnya. Lidahnya menjulur masuk mulutku lagi dan segera kuisep2. sementara itu aku terus menekan pantatku pelan2 sehinggga kepala kontolku masuk memeknya makin dalam dan bless, kontolku sudah masuk setengahnya kedalam memeknya. "Aah, om nikmat banget om", erangnya sambil mencengkeram punggungku. Kedua kakinya dilingkarkan di pinggangku sehingga penisku besarku langsung ambles semuanya di memeknya. "Om, ssh, enak om, terusin", erangnya. Ayu menggeliat2 ketika aku mulai mengeluarmasukkan kontolku di memeknya. Ayu mengejang2kan memeknya meremes2 kontolku yang sedang keluar masuk itu. "Yu, nikmat banget empotan memek kamu, kamu masi muda gini dah pinter ngeladenin napsuku", erangku. aku memeluknya dan kembali menciumi bibirnya, dengan menggebu2 bibirnya kulumat,Ayu mengiringi permainan bibirku dengan membalas mengulum bibirku. Terasa lidahnya menerobos masuk mulutku. Aku mengenjotkan kontolku keluar masuk makin cepat dan keras, Ayu menggeliatkan pinggulnya mengiringi keluar masuknya kontolku di memeknya. Setiap kali aku menancapkan kontolku dalam2 Ayu melenguh keenakan. Terasa banget kontolku menyesaki seluruh memeknya sampe kedalem. Karena lenguhannya aku makin bernapsu mengenjotkan kontolku. Gak bisa cepet2 karena kakinya masih melingkar dipinggangku, tapi cukuplah untuk menimbulkan rangsang nikmat di memeknya. Kenikmatan terus berlangsung selama aku terus mengenjotkan kontolku keluar masuk, akhirnya Ayu gak tahan lagi.


 Jepitan kakinya di pinggangku terlepas dan di kangkangkan lebar2. Posisi ini mempermudah gerakan kontolku keluar masuk memeknya dan rasanya masuk lebih dalam lagi. Tidak lama kemudian Ayu memeluk punggungku makin keras "Om, Ayu mau nyampe om". "Kita bareng ya Yu", kataku sambil mempercepat enjotanku. "Om, gak tahan lagi om, Ayu nyampe om,aakh", jeritnya saking nikmatnya. Kakinya kembali melingkar di pinggangku sehingga kontolku nancep dalam sekali di memeknya. memeknya otomatis mengejang2 ketika Ayu nyampe sehingga bendungan pejuku bobol juga. Cerita Lainnya : Cerita Seks ABG SMK Ngentot Panas Hot "Akh Yu, aku ngecret Yu, akh", aku mengerang sambil mengecretkan pejuku beberapa kali di memeknya. Dengan nafas yang terengah engah dan badan penuh dengan keringat, Ayu kupeluk sementara kontolku masih tetep nancep di memeknya. Ayu menikmati enaknya nyampe. Setelah gak ngos2an, aku mencabut kontolku dari memeknya.kontolku berlumuran lendir memeknya dan pejuku sendiri. Aku berbaring disebelahnya. "Yu, kamu nikmat banget deh kalo dientot. Kamu yang paling nikmat dari semua abg yang pernah aku entot", kataku sambil mengelus2 pipiku. "Ayu mo kok tinggal sama om, biar om gak usah repot cari abg kalo pengen *******. Udah tersedia di rumah", katanya sambil tersenyum. Aku diam saja. "Om, Ayu ngantuk dan cape". "Ya udah, tidur ja Yu, besok kita tenmpur lagi". Aku mematikan lampu dan tak lama kemudian kami dah terlelap diranjang yang kusut bertlanjang bulet. Hari sudah mulai terang ketika kami terbangun. Aku merasa lapar, ayu juga, "Om, Ayu laper om", katanya. "Iya Yu, aku juga laper lagi nih, abis kerja keras sih", jawabku. "Mandi dulu yuk" ajakku. Kami bercanda-canda di kamar mandi seperti anak kecil saling menggosok dan berebutan sabun, aku kemudian menarik tubuhnya merapat ke tubuhku. Aku duduk di toilet dan Ayu duduk dipangkuanku dan aku mengusap2 pahanya. "Kamu cantik sekali, Yu", rayuku. Tanganku pindah ke bukit memeknya mempermainkan jembutnya yang lebat. Aku bisa melakukan itu karena ayu mengangkangkan pahanya. Tanganku terus menjalar ke atas ke pinggangnya. "geli om", katanya ketika tanganku menggelitiki pinggangnya. Ayu menggeliat2 jadinya. Segera aku meremes2 toketnya. "toket kamu besar ya Yu, kenceng lagi", kataku. "om suka kan", jawabnya. Cerita Seks Mungilnya Memek Keponakan "ya Yu, aku suka sekali setiap inci dari tubuhmu", jawabku sambil terus meremes2 toketnya. Aku kemudian mencium bibirnya. Akhirnya usailah kemesraan di kamar mandi. Kami saling mengeringkan badan, dengan masih bertelanjang bulet, aku menyiapkan sarapan buat kita ber 2. Indomi rasa presiden ja ya Yu". "Ya abis iklannya indomi dipake ma capres kan". "Bisa aja si om, boleh deh, Ayu suka kok apa aja, asal om yang sediain". "Ih manjanya". "Tapi om suka kan Ayu manja2 ma om". "Suka banget Yu". "ayu tinggal ma om ya, boleh ya om". "Nanti om dituduh melarikan anak dibawah umur lagi ma ortu kamu, kan repot kalo dilaporkan polisi sgala. Ayu bole kok kapan aja mo nginep disini". Ayu diem saja, kulihat ada raut kekecewaan diwajahnya. "Jangan kecewa dong sayang, aku buatin dulu ya indomi rasa presidennya".


Dia kembali tersenyum. Cantik sekali Ayu, wajahnya yang tanpa riasan sama sekali tampak cantik segar dan muda sekali. aku langung on lagi ngeliatnya. Segera aku menyiapkan sarapan. "Kamu mo minum apaan Yu, ada teh kopi atau susu. Kalo susu mah kamu dah punya ya, besar lagi". "Oom", katanya manja. Aku nyiapin tehm manis ja buat aku dan dia. Setelah indominya mateng, aku tambahin bawang goreng, sedikit kecap asin dan roiko penedap rasa. "Om enak banget indomi bikinan om, kalo dirumah bikinan pembokat gak seenak bikinan om". "Kalo suka ya tambah lagi ya, nanti aku bikinin lagi". "enggak lah om, ni kan ukuran jumbo, semangkok juga ayu dah kenyang". "semalem kan ukuran jumbo yang masuk, dah kenyang juga". "O kalo yang itu masi pengen berkali2 lagi". "Haah, berkali2 lagi". "Iya om, abis nikmat banget si, abis sarapan maen lagi ya om". Luar biasa napsunya ni abg pikirku, ya gak apalah, malah aku bisa nikmati ayu terus2an. Di kamar, ayu sudah berbaring diranjang. kontolku yang belum diapa2in sudah ngaceng berat. Aku segera mengecup bibirnya, beralih ke lehernya dan kemudian turun ke toketnya. toketnya kuremes2, ayu terengah, napsunya berkobar lagi. pentilnya ku emut2 sambil meremas toketnya. Tanganku satunya menjalar kebawah, menerobos lebatnya jembutnya dan mengilik2 itilnya. "aakh om, pinter banget ngerangsang Ayu", erangnya. Ayu mengangkangkan pahanya supaya kilikannya di itilnya makin terasa. Kilikan di itilnya membuat ayu makin liar. Tangannya mencari kontolku, diremes dan kepalanya dikocok2. Ayu bangkit. kontolku yang tegak berdiri dengan kerasnya. langsung diraih dan dijilati. Pertama cuma kepalanya yang dimasukkan ke mulutnya dan diemut2. Aku meraih pantatnya dan menarik ayu menelungkup diatasku. Aku mulai menjilati memeknya, ayu menggelinjang setiap kali aku mengecup bibir memeknya. Dengan kedua tangan, aku membuka memeknya pelan2, aku menjilati bagian dalam bibir memeknya. Ayu melepaskan emutannya di kontolku dan mengerang hebat, "om aakh". Pantatnya menggelinjang sehingga mulutku melekat erat di memeknya. "Terus om aakh", erangnya lagi. itilnya yang menjadi sasaran berikutnya, ayu makin mengerang keenakan. memeknya makin kebanjiran lendir yang terus merembes, soalnya ayu udah napsu banget. Cukup lama aku mengemut itilnya dan akhirnya "Om, Ayu nyampe om, aakh", erangnya. "om nikmat banget deh, belum dientot udah nikmat begini om". Ayu memutar badannya kesamping dan berbaring disebelahku. Aku mencium bibirnya. Kemudian ayu kunaiki, kutancapkan kontolku kememeknya dan kudorongnya masuk pelan2, "Om, enak, masukin semuanya om, teken lagi om, akh", erangnya merasakan nikmatnya kontolku nancep lagi di memeknya. Aku mengenjotkan kontolku keluar masuk, ketika sudah nancep kira2 separonya, aku menggentakkan pantatku kebawah sehingga langsung aja kontolku ambles semuanya di memeknya. "Om, aakh", erangnya penuh nikmat. aku mengenjotkan kontolku keluar masuk makin cepet, sambil menciumi bibirnya sampe akhirnya, "Om, Ayu nyampe lagi om, ooh", ayu mengejang2 saking nikmatnya. memeknya otomatis ikut mengejang2. Aku meringis2 keenakan karena kontolku diremes2 memeknya dengan keras, tapi aku masih perkasa. Kemudian aku mencabut kontolku dan minta ayu nungging. Aku menciumi kedua bongkahan pantatnya, dengan gemas aku menjilati dan mengusapi pantatnya. Mulutku terus merambat ke selangkangannya. Ayu mendesis merasakan sensasi waktu lidahku menyapu naik dari memeknya ke arah pantatnya. Kedua jariku membuka bibir memeknya dan aku menjulurkan lidah menjilati bagian dalem memeknya.


Ayu makin mendesah gak karuan, tubuhnya menggelinjang. Ditengah kenikmatan itu, aku dengan cepat mengganti lidah dengan kontolku. Ayu menahan napas sambil menggigit bibir ketika ****** besarku kembali nancep di memeknya. "Om", erangnya ketika akhirnya kontolku ambles semuanya di memeknya. Aku mulai mengenjotkan kontolku keluar masuk, mula2 pelan, makin lama makin cepat dan keras. Ayu kembali mendesah2 saking enaknya. toketnya kuremes2 dari belakang, tapi enjotan kontolku jalan terus. Ditengah kenikmatan, aku mengganti posisi lagi, aku duduk di kursi dan ayu duduk dipangkuanku membelakangiku. kontolku sudah nancep semuanya lagi di memeknya. Ayu menolehkan kepalanya sehingga aku langsung melumat bibirnya. Ayu semakin cepat menaik turunkan badannya sambil terus ciuman dengan liar. Aku gak bosen2nya ngeremes toketnya. Pentilnya yang sudah keras itu kuplintir2. Gerakannya makin liar saja, ayu makin tak terkendali menggerakkan badannya, digerakkannya badannya turun naik sekuat tenaga sehingga kontolku nancep dalem banget. "Om Ayu dah mau nyampe lagi om, aduh om, enak banget", erangnya. Tau ayu udah mau nyampe, aku mengangkat badannya dari pangkuanku sehingga kontolku yang masih perkasa lepas dari memeknya. "Kok brenti om", tanyanya protes. Ayu kutelentangkan lagi diranjang, aku naiki dia dan kembali kutancepkannya kontolku kedalam memeknya. Dengan sekali enjot, kontolku sudah ambles semuanya. Aku mulai mengenjotkan kontolku keluar masuk dengan cepat. memeknya mulai berkontraksi, mengejan, meremes2 kontolku, tandanya ayu dah hampir nyampe. Aku makin gencar mengenjotkan kontolku, dan "Om, Ayu nyampe om, akh", jeritnya. Akupun merasakan remesan memeknya karena nyampe. enjotanku makin cepat saja sehingga akhirnya, "Yu..." aku berteriak menyebut namanya dan pejuku ngecret dengan derasnya di memeknya. "Om, nikmat banget ya, lagi ya om", tanyanya. "istirahat dulu ya Yu, kamu kok gak puas2 si, aku cape juga nih nggelutin kamu", jawabku. Aku mencabut kontolku dan terkapar disebelahnya. Tak lama kemudian aku kembali terlelap karena lemes dan nikmat. Aku terbangun, dah ampir tengah hari. kulihat Ayu masi terkapar dengan lelapnya. Toketnya yang membusung bergerak turun naik seiring dengan tarikan napasnya. Kkinya pada posisi mengangkang sehingga memeknya terkuak diantara kerimbunan jembutnya. Memek yang barusan memberikan kenikmatan tak terhingga bagiku karena jepitan pada kontolku. Memandangi tubuhnya pada posisi menantang seperti itu, napsuku naik lagi, kontolku kembali mulai mengeras. Ayu masih terbaring di ranjang. aku mandi membersihkan diriku, selesai mandi kulihat ayu dah terbangun. "enak banget tidurnya Yu". "Ayu cape banget om, om kok mandi gak ajak2 Ayu". "Abis bobonya pules banget, jadi aku gak bangunin kamu. Dah siang ni, mo cari makan gak, aku laper". "Ayu juga laper om, mi presidennya dah abis buat maen tadi pagi, kudu diisi batere baru ni, pasti om masi mau maen ma Ayu lagi kan". "Tau aja kamu, dah mandi sana". "Ayu gak bawa ganti om, masak pake baju yang semalem".


"Mo pake bajuku, kegedean gak". Ayu tubuhnya imut, sehingga kalo pake pakeanku pastinya lah kedodoran. "Gini deh, abis mandi ya terpaksa kamu pake lagi baju itu. Aku anter kamu pulang buat tuker baju, baru kita pergi cari makan". "Ayu tapi masi mo disini om". "Boleh, kamu boleh ja disini selama kamu mau, tapi kan kamu gak mo pake baju yang semalem". Ayu segera masuk kamar mandi membersihkan diri, selesai mandi dia mengenakan pakean yang semalem, kulihat dalemannya cuma dimasukkan kantong plastik. "Yu om, buruan, gatel2 ni, pake baju yang esemalem". Rumah Ayu gak jauh dari apartmentku. "Om, brentinya jauhan dari rumah ya, ntar keliahatan ma pembantu lagi Ayu om anter pulang". Aku berhenti dibawah pohon rindang, Ayu segera menenteng kantong plastik yang berisi dalemannya menuju rumahnya. Cukup lama aku menunggunya, dia keluar lagi cuma bercelana pendek dan memakai tanktop. toketnya yang membusung nampak sangat menonjol. Aku dah pengen menggemasi toketnya itu. "Kamu tu seksi sekali deh Yu, pake apa aja tetep aja seksi dan cantik". "Kalo gak pake apa2?" "Wah lebi lagi, merangsang. Kamu mo makan apa?". "Terserah om aja, abis makan Ayu om makan lagi kan". "So pasti lah, kam kata kamu kita mo isis bensin buat ronde berikutnya". aku menuju ke mal yang terdekat dari tempat itu. Kit puter2 saja disana mencari makan. "Yu kamu mo aku beliin pakean?" "Gak ah om, pakean Ayu dah selemari dirumah". Akhirnya aku mengajak Ayu makan pasta di satu resto pasta Itali. Ayu doyan banget makan pasta, dia makan semua yang aku pesan dengan lahapnya. "Wah ngisi bensinnya banyak banget Yu". "Biar siap om kerjain lagi". Pulang makan, ayu berbaring diranjang dan aku duduk disebelahnya. "Yu, aku dah napsu lagi liat badan kamu", kataku. Cerita Seks Mungilnya Memek Keponakan Langsung Ayu melirik daerah kontolku, kelihatan sekali sudah mulai ngaceng karena kelihatan menggelembung. Aku mengelus2 punggungnya, terus tanganku pindah mengelus pahanya, merayap makin dalam sehingga menggosok memeknya dari luar celana pendeknya. "Gak berasa om, lepasin dong pakean Ayu". Aku membuka kancing celana pendeknya dan kulorotkan, Ayu membantu dengan mengangkat pantatnya keatas. Ayu mengangkangkan pahanya sehingga jariku menggosok2 belahan memeknya dari luar cd. "Ssh om", erangnya. terus saja aku mengelus belahan memeknya dari luar cd nya. Aku mulai menjilati pahanya, jilatanku perlahan menjalar ketengah. Ayu hanya dapat mencengkram sprei ketika merasakan lidahku yang tebal dan kasar itu menyusup ke pinggir cd nya yang kusingkirkan dengan jari, lalu menyentuh bibir memeknya.


Bukan hanya bibir memeknya yang kujilati, tapi lidahku juga masuk ke liang memeknya. Aku terus mengelus paha dan pantatnya mempercepat naiknya napsunya. Sesaat kemudian, aku melepas cd nya. Kembali terpampang dengan jelas .memeknya yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi. Aku mendekap tubuhnya dari belakang dalam posisi berbaring menyamping. Dengan lembut aku membelai permukaannya yang ditumbuhi jembut yang lebat. Sementara tanganku yang satunya mulai naik ke toketnya, menyusup ke dalam tanktopnya, kemudian kebalik branya kemudian meremas toketnya dengan gemas. "Yu, toket kamu besar dan keras. Jembut kamu lebat sekali, gak heran napsu kamu besar ya" kataku dekat telinganya sehingga deru nafasku menggelitik. Ayu hanya terdiam dan meresapi dalam-dalam elusan-elusan pada daerah sensitifnya. Aku makin getol, jari-jariku kini bukan hanya mengelus memeknya tapi juga mulai mengorek-ngoreknya, tanktop dan branya dah kulepas sehingga aku dapat melihat jelas toketnya dengan pentil yang sudah mengeras. Tak lama kemudian cd nya pun menyusul kulepaskan, ayu dah tlanjang bulet siap menampung kontolku lagi didalem memeknya.

Banner Iklan Onebet
Banner Iklan Onebet
Banner Iklan Onebet
Accept !
To Top